Pages

Sabtu, 10 Desember 2011

Manusia Lahir Sempurna



        Manusia di lahirkan dengan perasaan mampu melakukan segalanya. Sebelum kemudian di kacaukan oleh pesan-pesan ketidak mampuan yang datang dari lingkungannya. Perasaan mampu itu di tunjukan dengan keberanian melakukan sesuatu. Perhatikanlah tingkah laku bayi berusia 8-9 bulan ke atas ketika ia baru memulai bisa duduk dan mencoba untuk menirukan orang-orang dewasa di sekitarnya. Dia akan mengeksporasi dunianya dengan penuh keberanian walaupun tubuhnya belum siap untuk itu. Karena di kepalanya ia belum memiliki konsep bahwa ia tidak mampu.
        Dia akan terus bersemangat mencoba melakukan segala hal baru dengan antusias dan tekun.  Semua di hadapi 100% dengan penuh semangat,tawa dan air mata. Suatu totalitas keikhlasan yang sempurna. Ia kerahkan segala yang ia punya sampai kemudian-jika ia kurang beruntung-berangsur-angsur mulai masuk pesan-pesan ketidakmampuan dari lingkungan yang di penuhi oleh kata-kata “jangan” ,”tidak boleh” atau “tidak bisa”. Sang bayi ikhlas itu pun mulai meragukan potensi dirinya.
        Perasaan bahwa anda sanggup menentukan dan merancang kehidupan anda sendiri sebenarnya kuat terasa di dalam hati anda . terbukti sendiri tiap kali usaha anda di kecilkan oleh orang lain anda akan merasa tidak senang. Tetapi meskipun perasaan bisa itu pun merupakan fitrah kelahiran manusia, pada saat masuk kedalam masyarakat ia akan “dipaksa” untuk menerima “kesepakatan bersama” bahwa ia hanya akan berhasil,

Kalau punya banyak uang,
Kalau punya banyak pengetahuan,
Kalau punya ijazah dari luar negeri,
Kalau punya koneksi orang dalam,
Kalau punya modal yang cukup,
Kalau punya tubuh ramping,
Kalau diberi kesempatan,
Dan beragam “Kalau” yang tidak mungkin ia bisa penuhi semuanya
(Quantum Ikhlas)


Laa tahzan…
Yang terpenting bukan seberapa indah awalnya, tapi bagaimana kamu menjaga awal yang indah itu hingga akhir.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More