Pages

Sabtu, 10 Desember 2011

Hidup itu Ajaib



        Pengalaman dari seorang penulis buku best seller “Quantum Ikhlas” yang bernama Erbe Sentanu.
        Sebuah keajaiban besar dalam hidupnya yang setelah menikah selama 6 tahun dan belum di karuniai seorang anak. Dalam sesi konsultasi kepada seorang androlog senior di Jakarta menyatakan bahwa dia mandul. Tak ada sperma di dalam air maninya. Nol persen, katanya “Pabrik benih” di dalam tubuhnya sudah tutup, tak lagi berproduksi. Tragisnya, menurut dokter tersebut, hal ini mustahil untuk diperbaiki lagi.
        Mengenai itu tentu saja terkejut. Namun untunglah “otot syukur” masih cukup kuat untuk merespons ucapan dokter dengan kalimat Alhamdulillah didalam hatinya, yang memberinya ketenangan dan kekuatan. Dia bersyukur karena akhirnya dia mengetahui ‘duduk perkara’ mengapa selama ini belum memperoleh keturunan.
        Kini Erbe dan istrinya telah mendapat setengah dari pemecahannya. Setengahnya lagi adalah melakukan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki situasi. Maka, siang malam dalam setiap doa dan waktu latihan alphamatic brainwave membayangkan kehadiran buah hati dengan sepenuh hati. Pikiran tentang ketidakmungkinan (fakta bahwa ‘pabrik benih’ saya tutup, misalnya.) tentu sering mengganggu. Tetapi dengan beberapa sesi alphamatic brainwave, pikiran itu pun sangat jauh berkurang. Hati menjadi lebih ikhlas. Nah, dalam kondisi ikhlas seperti itu, Erbe membanjiri hatinya dengan niat dan permohonan kepada Tuhan untuk mendapat keturunan. Itu semua dilakukan dengan tekun dan tawakal.
        Tiga minggu kemudian, keajaiban itu terjadi. Saat konsultasi rutin, dokter memandangi hasil pemeriksaan laboratoriumnya. Ia menggeleng-gelengkan kepala. “ini tidak mungkin,” katanya. “Dari nol persen menjadi 30 % hanya dalam tiga minggu? Tak mungkin!”
Rupanya dokter lupa: tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan! Kontan, otot syukur Erbe seperti mendapatkan dorongan kekuatan baru. Dan dia langsung merespons: Alhamdulillah… sekitar setahun kemudian, bayi mukjizat itu pun lahir. Erbe dan istrinya member nama Shankara Premaswara, yang artinya “suara cinta yang bijaksana”.
        Alphamatic brainwave, otot-syaraf syukur, dan “tak ada yang mustahil bagi Tuhan” merupakan rahasia kebahagiaan hidup yang selalu di aplikasikan untuk meraih berbagai tujuan hidup: kesuksesan karier, kesehatan tubuh, hubungan keluarga, membantu orang lain, ilmu pengetahuan dan spiritualitas.

Laa tahzan…
Segala sesuatau yang bersumber dari hati selalu tulus.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More