SIKAP ilmiah dalam diri Dr David Dosa membuatnya ragu-ragu ketika
pertama kali mendengar kisah Oscar. Dikatakan, Oscar, seekor kucing
penyendiri yang dipelihara di sebuah rumah perawatan di Rhode Island di
Amerika Serikat, mampu memprediksi kematian pasien dengan terus
mendekati mereka di saat-saat terakhir mereka.
Keraguan Dosa luntur setelah dia dan koleganya mencatat Oscar telah 50 kali membuat prediksi tepat dalam lima tahun terakhir. Keunikan Oscar lalu ditulisnya dalam buku berjudul Making Rounds with Oscar Vie Extraordinary Gift of afi Ordinary Cat yang dirilis penerbit Hyperion di Amerika Serikat, pekan ini.Meski memiliki kemampuan unik, bagi Dosa, Oscar lebih berharga dalam kesetiaannya menemani pasien yang menjelang ajal. "Orang sebetulnya menyukai ide adanya hewan yang setia. Oscar ada di samping pasien ketika keluarga pasien sendiri tidak bisa hadir," kata Dosa.
Dosa, 37, selain menjadi ahli geriatri dan profesor di Brown University, juga bekerja di lantai tiga Steere House, yang diisi pasien dengan gejala kepikunan parah. Lantai itu biasanya menjadi persinggahan terakhir untuk orang-orang yang sedemikian sakit sehingga tidak mampu berbicara dan mengenali keluarga.Pria ini semula khawatir, keluarga pasien akan ketakutan oleh Oscar, terutama setelah Dosa membuat Oscar terkenal lewat tulisan ilmiahnya di jurnal kedokteran New England pada 2007. Tapi kenyataannya, keluarga pasien malah menyayangi kucing itu dan ada yang memuji-mujinya dalam iklan dukacita di surat kabar.
Steere House memelihara Oscar, yang berbadan gemuk dengan belang cokelat dan abu-abu serta perut putih, pada 2005 karena pengelola merasa hewan peliharaan akan memperindah tempat itu. Hewan-hewan itu bisa bermain dengan anak-anak keluarga yang datang dan menjadi kesayangan dokter dan pasien.Satu tahun berselang, para staf melihat Oscar sering menghabiskan hari-harinya dengan berkeliling dari satu kamar ke kamar lain. Dia sering menyendiri, kecuali ketika bersama pasien yang menjelang ajal. Karena keakuratannya, para staf tahu dan akan segera memanggil keluarga pasien apabila Oscar mulai tidur-tiduran di samping pasien tertentu. Jika ditaruh di luar kamar pasien yang sakit parah, Oscar akan menggaruk-garuk pintu dan dinding, mencoba masuk.
Dalam bukunya, Dosa tidak menjelaskan kelakuan Oscar secara ilmiah. Namun dia berteori, kucing bisa meniru perawat yang mengasuhnya atau mencium bau dari sel-sel yang mulai mati. Mungkin sama seperti anjing yang dikatakan bisa mendeteksi kanker lewat penciumannya.Sebagian isi bukunya dibuat fiktif. Dosa menyebut beberapa pasiennya merupakan karakter yang kompleks, tetapi nama dan cerita para pengasuh yang diwawancarainya adalah asli dan kebanyakan merasa bersalah karena meninggalkan orang tua di Steere House.Dosa kini belajar untuk hidup sepenuhnya, sama seperti Oscar yang senang tidur siang dan digaruk dagunya, atau seperti pasien yang cukup sadar untuk berjalan menyusuri ruangan sambil memegang jemari suami atau istrinya yang sebentar lagi akan dilupakannya. (War/AP/I-2)
Keraguan Dosa luntur setelah dia dan koleganya mencatat Oscar telah 50 kali membuat prediksi tepat dalam lima tahun terakhir. Keunikan Oscar lalu ditulisnya dalam buku berjudul Making Rounds with Oscar Vie Extraordinary Gift of afi Ordinary Cat yang dirilis penerbit Hyperion di Amerika Serikat, pekan ini.Meski memiliki kemampuan unik, bagi Dosa, Oscar lebih berharga dalam kesetiaannya menemani pasien yang menjelang ajal. "Orang sebetulnya menyukai ide adanya hewan yang setia. Oscar ada di samping pasien ketika keluarga pasien sendiri tidak bisa hadir," kata Dosa.
Dosa, 37, selain menjadi ahli geriatri dan profesor di Brown University, juga bekerja di lantai tiga Steere House, yang diisi pasien dengan gejala kepikunan parah. Lantai itu biasanya menjadi persinggahan terakhir untuk orang-orang yang sedemikian sakit sehingga tidak mampu berbicara dan mengenali keluarga.Pria ini semula khawatir, keluarga pasien akan ketakutan oleh Oscar, terutama setelah Dosa membuat Oscar terkenal lewat tulisan ilmiahnya di jurnal kedokteran New England pada 2007. Tapi kenyataannya, keluarga pasien malah menyayangi kucing itu dan ada yang memuji-mujinya dalam iklan dukacita di surat kabar.
Steere House memelihara Oscar, yang berbadan gemuk dengan belang cokelat dan abu-abu serta perut putih, pada 2005 karena pengelola merasa hewan peliharaan akan memperindah tempat itu. Hewan-hewan itu bisa bermain dengan anak-anak keluarga yang datang dan menjadi kesayangan dokter dan pasien.Satu tahun berselang, para staf melihat Oscar sering menghabiskan hari-harinya dengan berkeliling dari satu kamar ke kamar lain. Dia sering menyendiri, kecuali ketika bersama pasien yang menjelang ajal. Karena keakuratannya, para staf tahu dan akan segera memanggil keluarga pasien apabila Oscar mulai tidur-tiduran di samping pasien tertentu. Jika ditaruh di luar kamar pasien yang sakit parah, Oscar akan menggaruk-garuk pintu dan dinding, mencoba masuk.
Dalam bukunya, Dosa tidak menjelaskan kelakuan Oscar secara ilmiah. Namun dia berteori, kucing bisa meniru perawat yang mengasuhnya atau mencium bau dari sel-sel yang mulai mati. Mungkin sama seperti anjing yang dikatakan bisa mendeteksi kanker lewat penciumannya.Sebagian isi bukunya dibuat fiktif. Dosa menyebut beberapa pasiennya merupakan karakter yang kompleks, tetapi nama dan cerita para pengasuh yang diwawancarainya adalah asli dan kebanyakan merasa bersalah karena meninggalkan orang tua di Steere House.Dosa kini belajar untuk hidup sepenuhnya, sama seperti Oscar yang senang tidur siang dan digaruk dagunya, atau seperti pasien yang cukup sadar untuk berjalan menyusuri ruangan sambil memegang jemari suami atau istrinya yang sebentar lagi akan dilupakannya. (War/AP/I-2)
0 komentar:
Posting Komentar